F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Oleh: Steven J. Cole

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(3)
 “Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)”


Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu: "bagian 3"

Yesus selanjutnya  menunjukan, dengan perumpamaan  dua orang pembangun rumah, alasan-alasan lebih jauh mengapa ketaatan bukan opsional. Pertama Ia memperlihatkan pentingnya ketaatan dengan sebuah contoh positif, dan kemudian dengan sebuah yang negatif. Ia mengakhiri khotbahnya  secara tajam dan mengejutkan dengan contoh negatif, membuat kita berpikir tentang tayangan tragis sebuah rumah yang dihancurkan oleh banjir.


2.Ketaatan bukan opsional karena itu merupakan fondasi yang akan berdiri tegak dalam ujian-ujian waktu dan kekekalan (Lukas 6:47-48).

Pembangun rumah pertama menggambarkan bukan saja orang yang mendengar, tetapi bertindak di atas ucapan-ucapan Yesus. Dia tetap saja mengerjakan hal yang menyusahkan, menggali sedalam-dalamnya tanah hingga ia menyentuh landasan batu. Ia memancangkan pondasinya pada landas batu tersebut, sehingga rumahnya berdiri di atas pondasi yang kokoh. Ketika badai melanda dan banjir melanda rumahnya, tetap berdiri kuat karena rumah itu dibangun baik.


Rumah tersebut menggambarkan kehidupan-kehidupan kita. Kita semua sedang membangun sebuah rumah. Pertanyaannya adalah, apakah kita membangun kehidupan-kehidupan kita di atas pondasi kokoh yaitu ketaatan pada Yesus atau apakah kita sedang membangunnya di atas pasir pengakuan hampa? Untuk membangun sebuah rumah melibatkan banyak waktu dan biaya. Itu tidak seperti membangun sekedar tempat berteduh, dimana anda tak perlu berencana meluangkan banyak waktu didalam dan itu tidak diharapkan untuk bertahan lama. Di dalam sebuah rumah baru, anda dapat meletakan lemari-lemari berbahan baku kayu-kayu berkualitas sangat bagus. Anda dapat mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk gagang pintu terbuat dari bahan logam berkilau dan  lampu-lampu gantung kristal.

Anda bisa melapisi perapian penghangat ruangan dengan batu-batu alam yang anda bentuk sendiri. Tetapi jika rumah tersebut tidak berdiri di atas sebuah pondasi yang kokoh atau keras, anda sedang membuang uangmu. Jika anda membangun rumah kehidupanmu tanpa ketaatan terhadap Yesus pada level hati, itu seperti sedang menyia-nyiakan uangmu pada sebuah rumah yang tak memiliki fondasi.

Ketika anda membangun sebuah rumah anda  dapat memastikan, tak peduli dimana anda membangunnya, bahwa angin badai akan datang menguji pondasimu. Geografi dan cuaca Palestina sangat mirip dengan Arizona, sewaktu-waktu dapat dilanda banjir bandang. Alur-alur sungai kering  dapat secara cepat berubah menjadi  arus air yang dahsyat menyapu hampir semua yang  dilaluinya. Jika anda sedang membangun rumah dekat alur-alur air semacam ini, anda harus telah yakin bahwa rumah tersebut memiliki sebuah pondasi yang kokoh.


Banjir merujuk pada baik pencobaan-pencobaan hidup ini serta juga, banjir merujuk pada penghakiman akan dating ketika kita semua harus berdiri dihadapan Tuhan. Konteks dalam Matius lebih menekankan penghakiman yang akan dating, sementara  Lukas lebih fokus pada pencobaan-pencobaan dari hidup ini. Tetapi  tak satupun yang secara eksklusif pada salah satunya. Orang yang membangun kehidupan di atas ketaatan pada Yesus Kristus memiliki sebuah pondasi kokoh yang akan membawanya melalui baik banjir pada hidup ini dan penghakiman yang akan datang. Orang  yang mengaku mengenal Kristus, tetapi tidak berjalan dalam ketaatan, akan disapu ketika pencobaan-pencobaan menghantam dalam hidup ini, Dan, ia akan dihancurkan secara total ketika ia berdiri dihadapan Allah saat penghakiman. Hanya ada dua hasil akhir: rumah itu berdiri kokoh, sementara yang satunya runtuh. Tak ada kemungkinan tengah-tengah yang mana bertahan dengan hanya  sedikit kerusakan. Ini menunjukan pada fakta bahwa ada dua dan hanya dua keberakhiran final, sorga dan neraka. Mereka yang sungguh-sungguh percaya dalam Yesus sebagaimana relah disingkapkan oleh ketaatan mereka pada-Nya akan berada dalam sorga. Mereka yang mengaku percaya dalam Yesus tetapi menyangkali-Nya  dengan ketaktaatan hidup akan pergi ke neraka (Titus 1:16).


Bersambung Ke Bagian 4

Segala Kemuliaan Hanya Bagi  Tuhan

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9